Penelitian Tanda Tanda Yang Ada Di Planet Mars

Para peneliti sudah mendapatkan tanda-tanda-tanda-tanda awal dari pembentukan cincin di Planet Mars. Dalam beberapa juta tahun ke depan, gravitasi Planet Mars disangka akan meluluh lantakkan satelitnya yaitu Phobos.

Pecahan-pecahannya kemudian akan membentuk cincin pipih sebagaimana yang dimiliki oleh Planet Saturnus. Dan sepertinya pada ketika ini sudah mulai ada bagian-bagian dari kedua bulan Planet Mars ini yang mengelilinginya dan membentuk cincin tipis.

Para astronom sudah usang menduga bahwa Planet Mars bisa saja dikelilingi oleh suatu cincin yang tersusun atas butiran kerikil yang terlempar dari kedua bulannya yakni Phobos dan Deimos.

Penelusuran Cincin Planet Mars

Pada tahun 1980 penelusuran cincin Planet Mars dilakukan dengan menggunakan data pencitraan dari wahana Viking Orbiter 1. Pencarian yang dilaksanakan di antara orbit Phobos dan ±350 km di atas garis katulistiwa Mars ini gagal membuktikan keberadaan cincin Planet Mars (Duxbury & Ocampo, 1988).

Para peneliti menyebabkan dua buah kemungkinan. Kemungkinan pertama, memang cincin Planet Mars itu tidak ada. Atau kemungkinan kedua , cincin Planet Mars itu ada, namun sukar dilihat dari bumi maupun dengan menggunakan teleskop luar angkasa.

Akan tetapi, pada tahun 2013 lalu satelit yang berjulukan the Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) menangkap eksistensi awan debu yang tinggi di sekeliling planet ini. Tim MAVEN tidak mampu mengklarifikasi berapa ukuran partikel-partikel debu ini maupun darimana asalnya.

Akan tetapi mereka menyatakan bahwa partikel-pertikel ini tersebar secara merata dan tidak terfokus membentuk teladan cincin. Penyebaran ini mengambarkan bahwa partikel-partikel ini tidak berasal dari Planet Mars itu sendiri.

Analisa dari Tim MAVEN

Analisis mutakhir dari data yang dimiliki tim MAVEN memperlihatkan bahwa Planet Mars dikelilingi oleh cincin-cincin primitif (proto-rings) yang tersusun atas debu dan material lain yang berasal dari bulan-bulannya.

Jayesh Pabari dari Physical Research Laboratory di Ahmedabad , India , dan rekan-rekannya membandingkan pengukuran debu dari data MAVEN , dengan model-model yang didasarkan atas pikiran-perkiraan yang ada mengenai banyaknya meteorit memukul Planet Mars dan bulan-bulannya.

Mereka berpendapat bahwa, gravitasi Planet Mars memerangkap partikel-partikel besar yang terpental final tumbukan-tumbukan ini, hingga akhirnya terbentuk cincin primitif di sepanjang orbit kedua bulan Planet Mars, sementara partikel-partikel yang kecil hilang terhempas oleh angin matahari (solar winds).

Proses ini disangka akan terus berjalan di saat gravitasi Planet Mars menawan  Phobos mendekatinya, dalam 20 hingga 70 juta tahun ke depan, dan menghancurkannya. Kelompok peneliti ini menyimpulkan bahwa 0.6% dari debu yang ditemukan MAVEN yakni material pembentuk cincin yang terpental dari Phobos dan Deimos (Pabari & Bhalodi, 2017).

Tim MAVEN masih belum mayakini adanya cincin primitif ini. MAVEN terbang menuju Phobos pada tahun 2016, dan pemimpin operasi ini tidak memperhatikan adanya peningkatan jumlah debu sepanjang orbitnya, ujar Bruce Jakosky seorang peneliti dati the University of Colorado Boulder.

Banyak berita perihal kabut debu ini yang masih kabur, alasannya MAVEN tidak didesain untuk mencari dan menghimpun debu. Selain itu memang belum ada wahana lain yang mampu mengumpulkan sampel debu yang sudah mengunjungi Mars. Sebuah wahana milik Jepang bernama Nozomi mempunyai perlengkapan untuk melaksanakan tugas ini.

Sayangnya, permasalahan kelistrikan menggagalkan wahana tersebut untuk mendarat di Planet Mars pada tahun 2003. Pabari sudah mendesain dan mengusulkan misi pengusutan debu Planet Mars ini dalam suatu misi yang disebut the Mars Orbit Dust Experiment (MODEX) yang hendak dilaksanakan oleh wahana berikutnya.

“Untuk menunjukkan kepastian mengenai debu Planet Mars ini, Anda mesti memiliki detektor khusus” ujar Laila Anderssen, yang juga berasal dari University of Colorado Boulder. Ia masih menganalisa tanda-tanda elektronik pada temuan debu dari MAVEN. “Kita masih belum melihat indikasi tentang adanya jumlah material yang lumayan banyak di sekeliling bulan. Makara saya pikir ini merupakan proses jangka panjang,” ujar Anderssen, “namun kita dilarang berpendapat bahwa ini merupakan hal yang tidak mungkin.”

Joni

Joni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *